Para goweser patut mencoba track sepeda Cililin - Gunung Halu - Ciwidey, karena track ini variasi medannya tergolong lengkap, dari mulai jalan raya mulus, jalan raya berlubang, jalan bebatuan, dan jalan tanah, begitu juga dengan tanjakan dan pudunannya.
Bila kita start dan finish di Kantor
Kabupaten Bandung, maka jaraknya sekitar 92 km. Dengan kemampuan dan cara
bersepeda yang kami kembangkan, termasuk istirahat di beberapa titik, start
dari rumah dan finish di rumah lagi, track tersebut kami tempuh dalam waktu kurang
lebih 12 jam. Karena saat pulangnya sedikit berbeda dengan gambar seperti
tampak di bawah maka total jarak yang kami tempuh adalah kurang lebih 100 km
(tampak pada Cat Eyes : 100.33 km).
Track Patrol ke Cihampelas (9 km) para goweser mungkin sudah banyak mengenal, track ini datar dan lurus, mungkin sangat membosankan. Walaupun pada track ini kita dapat melaju dengan kecepatan di atas 25 km/jam, tapi kami lebih memilih untuk konstan pada kecepatan 20 km/ jam saja. Ini kami maksudkan untuk menghemat tenaga demi menghadapi track-track berikutnya.
Bila kita sampai di Cihampelas jam 8 pagi, maka perjalanan kita akan terhadang oleh kegiatan pasar pagi yang semerawut setelah Cihampelas. Track Cihampelas ke ikan bakar di Jembatan Saguling mulai bervariasi, tanjakannya lumayan banyak. Tiba di ikan bakar jangan makan dulu, karena masih pagi (jam 9) dan perjalanan masih jauh dan siap-siap menghadapi jalan tanjakan yang panjang dan berkelok-kelok menuju Gunung Halu.
Track Patrol ke Cihampelas (9 km) para goweser mungkin sudah banyak mengenal, track ini datar dan lurus, mungkin sangat membosankan. Walaupun pada track ini kita dapat melaju dengan kecepatan di atas 25 km/jam, tapi kami lebih memilih untuk konstan pada kecepatan 20 km/ jam saja. Ini kami maksudkan untuk menghemat tenaga demi menghadapi track-track berikutnya.
Bila kita sampai di Cihampelas jam 8 pagi, maka perjalanan kita akan terhadang oleh kegiatan pasar pagi yang semerawut setelah Cihampelas. Track Cihampelas ke ikan bakar di Jembatan Saguling mulai bervariasi, tanjakannya lumayan banyak. Tiba di ikan bakar jangan makan dulu, karena masih pagi (jam 9) dan perjalanan masih jauh dan siap-siap menghadapi jalan tanjakan yang panjang dan berkelok-kelok menuju Gunung Halu.
Kalau temen-temen mengikuti apa yang saya gambarkan dalam peta Google maka tidak jauh dari ikan bakar akan menemuni pasar lagi, pasar Sindang Kerta, ini juga sama pasar yang membuat lalu lintas menjadi semerawut. Temen-temen kalau mau menghindari kemacetan ini, dapat melalui jalan alternative, setalah ikan bakar belok kiri saja, nanti akan ketemu lagi dengan jalan utama.
Tanjakan , tanjakan, dan tanjakan, itulah kesan track ikan bakar ke Gunung Halu, perlu kesabaran untuk menjalaninya. Awas … tidak jauh dari pasar setelah ikan bakar jalannya rusak dan banyak paku. Alhamdulillah saat rekan saya ban sepedanya kena paku, disekitarnya banyak tukang tambal ban, sehingga tidak perlu menambal sendiri dan mendorong jauh. Kalau para goweser pernah ke Pangalengan, maka tanjakan menuju Gunung Halu tergolong, menurut saya, sedikit dibawahnya.
Jangan khawatir setiba di “Kota” Kecamatan Gunung Halu ada 2 (dua) rumah makan dan Masjid Besar (Al-Kahfi). Sambil istirahat kami lebih memilih makan mie baso dan bandros di deket pinggir sungai yang melintasi Gunung Halu sekitar jembatan deket Pabrik Teh milik PT. Perkebunan VIII – Montoya. Di titik ini rekan-rekan harus bener-bener menyegarkan diri, karena kita akan menempuh perjalanan yang sesungguhnya, track yang penuh tantangan, memerlukan ketangguhan dan kesabaran serta keyakinan bahwa kita pasti bisa melaluinya.
Jangan frustasi … pada awal track Gunung Halu menuju ke Ciwidey,
setelah Pabrik Teh hanya beberapa ratus meter saja kondisi jalan cukup baik,
setelah itu kita harus penuh kehati-hatian karena kondisi jalan aspal sudah
rusak parah, lapisan aspal sudah tidak ada lagi yang ada hanya bebatuan, batu
koral dan kerikil, kondisi ini akan kita jalani kurang lebih 10 km. Kondisi ini sudah kami ketahui dari tukang mie
baso, hebat Emang Baso infonya sangat akurat dia bilang jalan rusak 10 km. Kondisi
jalan yang rusak parah tidak membuat kami mengeluh karena terobati oleh
pemandangan alam yang menawan, sungai, pesawahan dan gunung. Kami tidak
berhenti mengucapkan Subhanallah melihat pemandangan yang begitu indahnya. Di
tengah-tengah hutan kita akan menemui suatu desa, yaitu Desa Ranca Bolang, di
sini ada tempat istirahat yang enak. Ada warung depan kolam alam yang dipakai
tempat pemancingan oleh warga sekitar desa. Kita bisa ngopi sambil lihat orang mancing.
Tidak jauh dari warung kita akan
menemui lagi jalan mulus dengan aspal yang masih hitam. Rekan-rekan akan
dihadapkan pada suatu ujian ketangguhan fisik dan teknik bersepeda yang
sebenarnya, kita akan menemui suatu tanjakan yang terjal dan berkelok-kelok
kurang lebih sejauh 1 km. Setelah melawati satu tanjakan jangan kira sudah
berakhir tetapi akan ada tanjakan lainnya lagi. Tapi kalau tidak kuat jangan
memaksakan, lebih baik turun saja dari sepeda, kemudian dorong dengan penuh
ke-ikhlas-an, karena perjalanan masih jauh.
Setelah melalui ujian tanjakan
tersebut, kita akan menghadapi kondisi
jalan yang bervariasi lagi, namun tanjakan terberat sudah tidak ada lagi. Percaya
kelelahan yang begitu berat akan terobati ketika kita sampai di jalan raya
Ciwidey, kalau dari arah Soreang, setalah Alun-Alun Ciwidey.
Sekian, selamat mencoba.
saya pernah lewat jalan antara montoya - ciwidey waktu malam. treknya mengerikan. harus kuat mental dan sabar.
ReplyDelete