Dari sisi kombinasi gear pada umumnya
terdapat dua jenis sepeda, yaitu sepeda dengan gear tunggal dan sepeda dengan
gear majemuk. Pada sepeda gear tunggal kita tidak dapat mengatur berat atau
ringannya kayuhan pedal, sepenuhnya diserahkan pada kondisi jalan yang kita
temui. Pada jenis sepeda ini kita tidak dapat meringankan kayuhan ketika
menemui jalan menanjak. Jadi kinerja dari jenis sepeda ini hampir sepenuhnya
tergantung dari kekuatan otot kita.
Dengan adanya gear majemuk, kita
dapat mengatur berat kayuhan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Dengan
sepeda ini para goweser bilang : “serasa tidak pernah menemukan tanjakan”. Pada
jenis sepeda ini gear depan terdiri dari 2 atau 3 gear, sedangkan gear belakang
jumlahnya bervariasi, sampai saat ini sudah banyak ditemui jumlahnya 10 gear.
Kombinasi pemilihan gear depan dan belakang sangat menentukan beratnya kayuhan
pedal. Dapat dibuktikan secara hukum fisika bahwa semakin kecil jumlah gigi
pada gear depan dan semakin besar jumlah gigi pada gear belakang akan menyebabkan
kayuhan pedal akan terasa semakin ringan, begitu juga sebaliknya.
Untuk kenyamanan, keamanan, dan ketahanan
dalam bersepeda kita harus mengatur irama kayuhan pedal seoptimal mungkin
disesuaikan dengan kemampuan otot kaki. Mengayuh jangan terlalu berat sehingga
dapat merusak otot dan juga jangan terlalu ringan sehingga tenaga kita banyak
terbuang percuma dan otot kita menjadi manja.
Dalam dunia musik kita mengenal
istilah cadence, yaitu konfigurasi melodi, irama atau harmonik.
Sedangkan dalam dunia per-gowes-an istilah cadence dihubungkan dengan irama
kayuhan pedal. Cadence adalah kecepatan putaran pedal (atau crank)
dalam satu menit dan dinyatakan dalam satuan rpm (rotation per minute).
Menurut Benedict dan para peneliti lainnya, efisiensi tertinggi untuk para
pesepeda yang belum pengalaman dan yang bertujuan untuk rekreasi adalah pada
cadence 50-60 rpm. Sebagai gambaran bahwa Lance Armstrong pada saat mengikuti kejuaraan le Tour de
France, nilai cadence-nya adalah sekitar 90-100 rpm. Sedangkan untuk
seorang spesialis sprinter bisa mencapai 170 rpm.
Pada suatu sepeda kombinasi gear
depan terkecil dan gear belakang terbesar mempunyai keuntungan mekanik (mechanical
advantage) terbesar, sedangkan kombinasi gear depan terbesar dan gear
belakang terkecil mempunyai keuntungan mekanik terkecil. Untuk sepeda bergerak
dengan kecepatan yang sama, menggunakan kombinasi pertama (lower gear) memerlukan cadence yang cepat, tetapi dengan tenaga yang
ringan. Sedangkan menggunakan kombinasi kedua (higher gear) memerlukan cadence yang rendah, tetapi dengan tenaga yang
besar. Setiap pesepeda mungkin mempunyai preferensi cadence
dan kekuatan mengayuh pedal yang berbeda-beda. Oleh karenanya untuk mengetahui
cadence yang tepat dan untuk meningkatkan kemampuan, kita harus
terus bersepeda secara kontinu dengan mencoba berbagai kondisi jalan baik
datar, tanjakan maupun turunan.
Untuk mengetahui berapa nilai
cadence ketika kita mengayuh sepeda pada saat ini sepeda kita dapat dipasang cyclometer
yang dilengkapi dengan feature
cadence meter. Tetapi bila tidak punya, gunakan
alat hitung waktu yang menampilkan sekon. Misalnya, hitung selama 10 sekon berapa
kali kaki kiri berada di posisi atas, kemudian hasilnya dikalikan 6, itulah
nilai cadence.
Tips latihan
menemukan preferensi cadence.
Bila gear depan
terdiri dari 3 gear, pada jalan datar stel gear depan pada gear yang tengah dan
gear belakang pada gear yang paling kecil. Bila dengan stelan ini ternyata
kayuhan terasa berat, maka geserlah gear belakang satu tingkat lebih tinggi.
Bila masih terasa berat juga geser satu tingkat lagi, dan seterusnya. Temukan
posisi gear belakang yang tepat sehingga kayuhan terasa nyaman. Pada jalan
menanjak, sama dengan stelan pada jalan datar tetapi posisi gear depan pada
gear yang paling kecil.
Setelah kita
banyak menemui tanjakan dengan tingkat elevasi atau kecuraman yang
berbeda-beda, maka ketika menghadapi suatu tanjakan kita sudah dapat
mengira-ngira posisi gear
depan dan belakang yang tepat. Selain itu juga kita harus mempertimbangkan
seberapa jauh lagi jalur atau track yang masih harus kita tempuh. Jangan merasa
masih kuat lantas main genjot saja.
Bila kita sudah
bisa menyetel gear depan dan belakang sehingga putaran kaki terasa nyaman, maka
dapat kita katakan bahwa itulah preferensi cadence yang kita miliki.
Dengan berlatih secara rutin, preferensi cadence kita akan meningkat dan konsekwensinya waktu tempuh suatu
track akan menjadi lebih cepat. Dan pada akhirnya goweser akan merasakan
seperti tidak pernah menemui tanjakan. Amiin.
Wow....saya ingin belajar bersepeda, sebaiknya yg pertama kali saya lakukan apa ya?
ReplyDeleteBeli sepeda
Delete