BERBAGI PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN


Public Services - Pemerintahan - Metrologi - Ilmu Pengukuran - Instrumentasi - Teori Bersepeda - Pengalaman Bersepeda - Traveling - Gemstones - Hobi

Wednesday, December 18, 2013

BERSEPEDA DENGAN MENGATUR CADENCE



Dari sisi kombinasi gear pada umumnya terdapat dua jenis sepeda, yaitu sepeda dengan gear tunggal dan sepeda dengan gear majemuk. Pada sepeda gear tunggal kita tidak dapat mengatur berat atau ringannya kayuhan pedal, sepenuhnya diserahkan pada kondisi jalan yang kita temui. Pada jenis sepeda ini kita tidak dapat meringankan kayuhan ketika menemui jalan menanjak. Jadi kinerja dari jenis sepeda ini hampir sepenuhnya tergantung dari kekuatan otot kita.

Dengan adanya gear majemuk, kita dapat mengatur berat kayuhan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Dengan sepeda ini para goweser bilang : “serasa tidak pernah menemukan tanjakan”. Pada jenis sepeda ini gear depan terdiri dari 2 atau 3 gear, sedangkan gear belakang jumlahnya bervariasi, sampai saat ini sudah banyak ditemui jumlahnya 10 gear. Kombinasi pemilihan gear depan dan belakang sangat menentukan beratnya kayuhan pedal. Dapat dibuktikan secara hukum fisika bahwa semakin kecil jumlah gigi pada gear depan dan semakin besar jumlah gigi pada gear belakang akan menyebabkan kayuhan pedal akan terasa semakin ringan, begitu juga sebaliknya.



Untuk kenyamanan, keamanan, dan ketahanan dalam bersepeda kita harus mengatur irama kayuhan pedal seoptimal mungkin disesuaikan dengan kemampuan otot kaki. Mengayuh jangan terlalu berat sehingga dapat merusak otot dan juga jangan terlalu ringan sehingga tenaga kita banyak terbuang percuma dan otot kita menjadi manja.

Dalam dunia musik kita mengenal istilah cadence, yaitu konfigurasi melodi, irama atau harmonik. Sedangkan dalam dunia per-gowes-an istilah cadence dihubungkan dengan irama kayuhan pedal. Cadence adalah kecepatan putaran pedal (atau crank) dalam satu menit dan dinyatakan dalam satuan rpm (rotation per minute). Menurut Benedict dan para peneliti lainnya, efisiensi tertinggi untuk para pesepeda yang belum pengalaman dan yang bertujuan untuk rekreasi adalah pada cadence 50-60 rpm. Sebagai gambaran bahwa Lance Armstrong pada saat mengikuti kejuaraan le Tour de France, nilai cadence-nya adalah sekitar 90-100 rpm. Sedangkan untuk seorang spesialis sprinter bisa mencapai 170 rpm.

Pada suatu sepeda kombinasi gear depan terkecil dan gear belakang terbesar mempunyai keuntungan mekanik (mechanical advantage) terbesar, sedangkan kombinasi gear depan terbesar dan gear belakang terkecil mempunyai keuntungan mekanik terkecil. Untuk sepeda bergerak dengan kecepatan yang sama, menggunakan kombinasi pertama (lower gear) memerlukan cadence yang cepat, tetapi dengan tenaga yang ringan. Sedangkan menggunakan kombinasi kedua (higher gear) memerlukan cadence yang rendah, tetapi dengan tenaga yang besar. Setiap pesepeda mungkin mempunyai  preferensi cadence dan kekuatan mengayuh pedal yang berbeda-beda. Oleh karenanya untuk mengetahui cadence yang tepat dan untuk meningkatkan kemampuan, kita harus terus bersepeda secara kontinu dengan mencoba berbagai kondisi jalan baik datar, tanjakan maupun turunan.

Untuk mengetahui berapa nilai cadence ketika kita mengayuh sepeda pada saat ini sepeda kita dapat dipasang cyclometer yang dilengkapi dengan feature cadence meter. Tetapi bila tidak punya, gunakan alat hitung waktu yang menampilkan sekon. Misalnya, hitung selama 10 sekon berapa kali kaki kiri berada di posisi atas, kemudian hasilnya dikalikan 6, itulah nilai cadence.

Tips latihan menemukan preferensi cadence.

Bila gear depan terdiri dari 3 gear, pada jalan datar stel gear depan pada gear yang tengah dan gear belakang pada gear yang paling kecil. Bila dengan stelan ini ternyata kayuhan terasa berat, maka geserlah gear belakang satu tingkat lebih tinggi. Bila masih terasa berat juga geser satu tingkat lagi, dan seterusnya. Temukan posisi gear belakang yang tepat sehingga kayuhan terasa nyaman. Pada jalan menanjak, sama dengan stelan pada jalan datar tetapi posisi gear depan pada gear yang paling kecil.

Setelah kita banyak menemui tanjakan dengan tingkat elevasi atau kecuraman yang berbeda-beda, maka ketika menghadapi suatu tanjakan kita sudah dapat mengira-ngira posisi gear depan dan belakang yang tepat. Selain itu juga kita harus mempertimbangkan seberapa jauh lagi jalur atau track yang masih harus kita tempuh. Jangan merasa masih kuat lantas main genjot saja.

Bila kita sudah bisa menyetel gear depan dan belakang sehingga putaran kaki terasa nyaman, maka dapat kita katakan bahwa itulah preferensi cadence yang kita miliki. Dengan berlatih secara rutin, preferensi cadence kita akan meningkat dan konsekwensinya waktu tempuh suatu track akan menjadi lebih cepat. Dan pada akhirnya goweser akan merasakan seperti tidak pernah menemui tanjakan. Amiin.
 

2 comments:

  1. Wow....saya ingin belajar bersepeda, sebaiknya yg pertama kali saya lakukan apa ya?

    ReplyDelete

MOST VIEWED